Sunday, January 6, 2013

Kembang-Pukul-Empat : mencegah, mengatasi Keputihan

Kembang Pukul Empat (Mirabilisjalapa Linn.)


Sinonim : Jalapa congesta Moench. Nyctago hortensis, Bot.

Familia : Nyctaginaccae 

Uraian :

Herba tahunan, tegak, tinggi 20 cm - 80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. 

Kembang Pukul Empat,  berguna untuk mengatasi keputihan, agar penggunaannya dapt benar sesuai dengan penelitian para Ahli, marilah kita ikuti keterangan disini.

Jombang : mencegah, mengobati Keputihan

Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers)


Sinonim : T. mongolicum Hand.-Mazz., T. officinale Wigg., T. ceratophyllum DC, T. corniculatum DC, T. dens-lionis Desf., T. sinense DC, Leontodon taraxacum L., L. taraxacum.

Familia : compositae (asteraceae). Uraian : Umumnya, jombang tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk. 

Jombang sangat bermanfaat untuk mengatasi KEPUTIHAN, untuk lebih jelas agar penggunaan tidak salah , dan sesuai dengan penelitian para Ahli, mari kita lihat detail berikut ini.

Genjean : mencegah, mengobati Keputihan

Ginjean (Leonurus sibiricus L.)


Sinonim : = L. artemisia (Lour.) S.YHU. = L. heterophyllus, Sweet.

Familia : Labiatae . Uraian : Herba ini tumbuh liar di pinggiran kota, sepanjang aliran air, di semak-semak, kadang ditanam di kebun.

Genjean sangat Berguna untuk mengatasi Keputihan, agar penggunaannya dapat benar dan sesuai dengan takaran yang tepat , mari kita ikuti hasil penelitian para Ahli berikut ini

Gadung : Mencegah, mengobati Keputihan

Gadung (Dioscorea hispida Dennust)


Sinonim : Dioscorea daemona Roxb. Dioscorea hirsuta Bl. Dioscorea triphylla Auct.
Familia : Dioscoreaceae

Uraian : Semak, menjalar, permukaan batang halus, berduri, warna hijau keputihan. Daun tunggal, lonjong, berseling, ujung lancip, pangkal tumpul, warna hijau. Perbungaan bentuk tandan, di ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota hijau kemerahan. Buah bulat setelah tua biru kehitaman. Biji bentuk ginjal. Bagian yang Digunakan Rimpang.

Gadung sangat bermanfaat untuk mengatasi problem KEPUTIHAN, agar tidak salah dalam penggunaannya dan sesuai dengan penelitian para ahli, mari kita ikuti pembahasan BERIKUT INI.

Cempaka-Putih : mencegah, mengobati Keputihan

Cempaka Putih (Michelia alba Dc.)


Sinonim : -- Familia : Magnoliaceae.

Uraian : Tumbuhan berupa pohon, tinggi sampai 30 meter. Batang berkayu; daun tunggal, bulat telur, warna hijau. Bunga berwarna putih, bau harum. Tidak pernah berbuah. Diperbanyak secara vegetatif. Bagian yang Digunakan Bunga, daun, dan akar.

Nama Lokal : NAMA DAERAH: Jeumpa gadeng (Aceh); Cempaka putieh (Minangkabau); Campaka bodas (Sunda); Pecari putih, Cempaka putih (Jawa); Campaka pote (Madura); Cempaka mawure (Sulawesi Utara); Bunga eja kebo, Patene (Ujung Pandang); Bunga eja mapute (Bugis); Capaka bobudo (Ternate); Capaka bobulo (Tidore).

NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Micheliae albae Flos; Bunga Cempaka Putih.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

SIFAT KHAS Manis, pedas, dan menghangatkan.

KHASIAT Ekspektoran dan diuretik. Pemanfaatan :

KEGUNAAN 

  • Bunga: -Bronkhitis. -Batuk. -Demam. -Keputihan. -Radang -prostata.
  • Daun: -Bronkhitis. -Infeksi saluran kemih. -Kencing sedikit.
  • Akar: -Infeksi saluran kemih. 
 Komposisi :

Alkaloid mikelarbina dan liriodenina.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Thursday, January 3, 2013

Daun-Duduk : mencegah, mengobati, Keputihan

Daun duduk (Desmodium triquetrum [L.] D.C.)


Sinonim : = Hedysarm triquetrum, Linn. = Pteroloma triquetrum, Benth. = P. triquetrum, (Linn.), Desv.

Familia : Papilionaceae (Leguminosae)

Uraian :

Daun duduk dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.500 m dpl. tumbuh liar di tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan, serta tidak begitu kering. Perdu menahun, tumbuh tegak atau menanjak, tinggi 0,5 - 3 m, dengan kaki yang berkayu. Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter 2 cm, cokelat. Daun tunggal, berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 - 20 cm, lebar 1,5 - 2 cm, masih muda cokelat, setelah tua hijau. Bunga majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu warnanya putih keunguan, berambut halus, pangkal berlekatan. Buah polong, panjang 2,5 - 3,5 cm, lebar 4 - 6 mm, berambut, berisi 4 - 8 biji, masih muda hijau, setelah tua cokelat. Biji kecil, bentuk ginjal, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal : Genteng cangkeng, ki congcorang, potong kujang,; cen-cen (Sunda), ), daun duduk, sosor bebek, gulu walang,; Gerji,cocor bebek (Jawa). daun duduk (Sumatera); Three-flowered desmodium (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Mencegah pingsan (heat stroke), demam,salesma, disentri, wasir,; Radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), skleroderma,; Lelehan nanah (piorea), radang ginjal akut (acute nephritis), ; Sembab (edema), radang usus (entiris), muntah pada kehamilan,; Infeksi cacing tambang (hookworm), infeksi cacing pita di hati,; Keputihan akibat trichomonas (trichomonal vaginitis), rematik,; Sakit kuning (ikterik hepatitis), TBC tulang dan kelenjar limfa,; Kurang gigi pada anak, keracunan buah nanas, multipel abses,

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :

Seluruh bagian kecuali akar (herba) dapat digunakan. Pemakaian dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.

INDIKASI :

Herba ini berkhasiat untuk:
- mencegah pingsan karena udara panas (heat stroke), demam, selesma,
- radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah (piorea),
- radang ginjal akut (akut nephritis), sembab (edema),
- radang usus (enteritis), disentri,
- infeksi cacing tambang (hookwonn), infeksi cacing pita di hati,
- keputihan akibat trichomonas (trichomonal vaginitis),
- muntah-muntah pada kehamilan, kurang gizi pada anak-anak,
- sakit kuning (ikterik hepatitis),
- keracunan buah nanas,
- TBC tulang dan kelenjar limfa, multipel abses,
- skleroderma,
- wasir,
- rematik.

CARA PEMAKAIAN :

Siapkan herba daun duduk sebanyak 15-60 g, lalu direbus dan minum. Pemakaian luar digunakan untuk mengompres wasir, abses, sakit pinggang, dan pegal-pegal pada kaki dengan herba daun duduk yang digiling halus.

CONTOH PEMAKAIAN :
  1. Wasir : Ambil 20 g daun segar, dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.
  2. Radang ginjal akut, edema : Ambil herba daun duduk sebanyak 60 g, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pada pagi hari.
  3. Muntah pada kehamilan : Ambil herba daun duduk sebanyak 30 g, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali rninum, yaitu pagi, siang, dan sore, masing-masing 1/3 gelas.
  4. Disentri : Ambil herba daun duduk segar sebanyak 30 g, dicuci lalu digiling halus. Seduh dengan 3/4 cangkir air panas, biarkan selama 15 menit. Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk. Peras dan saring. Hangat-hangat diminum sekaligus.

CATATAN : Bila berba ini ditambahkan pada ikan asin dan daging, dapat melindungi makanan tersebut dari serbuan lalat dan belatung

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Herba ini rasanya sedikit pahit, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), anti radang (anti-inflamasi), pembunuh parasit (parasitisid), meningkatkan napsu makan (stomakik), dan peluruh kencing (diuretik).

KANDUNGAN KIMIA :
Daun tumbuhan ini mengandung tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin, bahan penyamak, asam silikat, dan K20. Buah daun duduk mengandung saponin, dan flavonoida, sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Baru-Cina : mencegah,mengobati Keputihan

Baru Cina (Artemisia vulgaris Linn.)


Sinonim :

Familia : Compositae

Uraian :

Terna menahun, berambut halus, tegak, tinggi mencapai 1 m, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan tanah yang kaya humus, tumbuh liar di hutan dan di ladang. jenis yang biasa ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Artemisia argyi Levl. et. Vant. Tanaman ini terdapat sampai 3.000 m di atas permukaan laut, berasal dari Cina. Tanaman ini merupakan herba setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut. Daun berbentuk bulat-telur dengan tepi berbagi menjari ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus. Warna daun hijau, di bagian bawah warna lebih putih, duduk berseling. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil-kecil, warna kuning muda berbentuk bonggol tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Perbanyakan dapat dengan stek atau biji.

Nama Lokal : Baru cina (Indonesia, Sumatera), Daun manis, brobos krebo; Beunghar kucicing, jukut lokot mala, suket gajahan (jawa); Kolo, goro-goro cina (Maluku), Daun Sudamala, cam cao; Ai ye (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Sakit haid, Keguguran, Disentri, Keputihan, Susah punya anak; Muntah darah, mimisan, pendarahan usus, mudah persalinan;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Daun, seluruh tanaman.

KEGUNAAN:
  1. Menstruasi berlebihan (banyak), sakit pada menstruasi (Dysmenorrhea), menstruasi tidak teratur.
  2. Mencegah keguguran (Threatened abortion), pergerakan janin berlebihan.
  3. Dysentery, keputihan.
  4. Mempermudah persalinan, susah punya anak.
  5. Muntah darah (hematemesis), mimisan (epistaxis), perdarahan usus (rectal haemorrhgia). 
PEMAKAIAN:

10 - 30 gram rebus, minum. Herba ini sudah dibuat tablet, suntikan, minyak, aerosol (obat semprot mulut).

PEMAKAIAN LUAR:
Gangguan lambung, nyeri persendian (arthralgia), eczema, gatal-gatal (pruritus), bisul. Dipakai sebagai moxa, dengan cara memanaskan titik-titik akupunktur. Verruca vulgaris (kutil): A. argyi dilumatkan, tempelkan ke tempat kelainan beberapa kali sehari, selama + 30 hari.

CARA PEMAKAIAN:
  1. Memulihkah tenaga akibat perdarahan sehabis melahirkan: 4 pohon baru cina + 6 gelas air, direbus sampai sisa 2 gelas. Diminum sehari 2 x 1 gelas sebelum makan.
  2. Lemah syahwat: 15 - 45 gram biji digiling halus, makan.
  3. Ayan (Epilepsi): 1 genggam akar artemisia + 1 ibu jari jahe + 1 ibu jari gula enau + 4 gelas air, rebus menjadi 2 gelas. Sehari 2 x 1 gelas.
  4. Sakit tenggorok: Herba segar ditumbuk, peras, minum airnya.
  5. Disentri: Barucina + jahe segar, direbus sampai kental, minum 3 x. A.rtemisia argyi Levl et Vant: Mempunyai khasiat untuk pengobatan carcinoma lambung, pembesaran kelenjar payudara. juga dipakai untuk pengobatan hepatitis, prostatitis, bronchitis, menstruasi berlebihan, menstruasi tidak teratur dan nyeri menstruasi, dan penyakit-penyakit alergi. Herba ini menghambat pertumbuhan Hela cell. 
EFEK SAMPING:
30% pasien yang memakai rebusan daun A. argyi mempunyai keluhan mulut kering, rasa tida enak di lambung (yang terbanyak), mual, muntah, mencret dan pusing, yang hilang bila memakai minyak daun A. argyi.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa pahit, pedas, hangat. Menghilangkan rasa dingin, menghilangkan sakit, menghentikan perdarahan (hemostatic), melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur menstruasi. Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan limpa.

KANDUNGAN KIMIA:
Minyak menguap (Phellandrene, cadinene, thujvl alkohol), alfa-amirin, fernenol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4-ol, beta- karyophyllene, 1-quebrachitol. Akar dan batang : Inulin (mengandung artemose), Cabang kecil : Oxytocin, yomogi alkohol, dan ridentin.

 Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Bunga-Pagoda : mencegah, mengobati, Keputihan

Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum [Thunb.] Sweet)


Sinonim : C. kaempferi (Jacq.) Sleb., C. paniculatum L., Volkameria japonica Thunb.

Familia : Verbenaceae.

Uraian :

Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Bali: senggugu, tumbak raja.

NAMA ASING He bao hua (C), pagoda flower (I). NAMA SIMPLISIA Clerodendri japonici Radix (akar bunga pagoda), Clerodendri japonici Flos (bunga pagoda).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

SIFAT DAN KHASIAT 

Akar
Rasanya pahit, sifatnya dingin.
Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku.

Daun
Rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah. Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis).

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian yang digunakan adalah akar, bunga, dan daun. Untuk penyimpanan, akar harus dikeringkan.

INDIKASI 

Akar
digunakan untuk pengobatan:
-sakit pinggang (lumbago), nyeri pada rematik,
-tuberkulosis paru (TB paru) yang disertai batuk darah,
-wasir berdarah (hemoroid), berak darah (disentri),
-susah tidur (insomnia), dan
-bengkak (memar) akibat terbentur benda keras.

Bunga
digunakan untuk pengobatan:
-penambah darah pada penderita anemia,
-keputihan,
-wasir berdarah, dan
-susah tidur (insomnia).

CARA PEMAKAIAN

Untuk obat yang diminum,
Rebus 30-90 g akar atau bunga. Selain , itu, akar juga dapat dijadikan serbuk, lalu diseduh dan diminum.

Untuk pemakaian luar, 
Giling daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada bisul, koreng, dan memar. Selain itu, daun segar dapat diperas dan air perasannya dioleskan pada luka berdarah.

CONTOH PEMAKAIAN

Wasir berdarah Masak 60 g akar atau bunga pagoda dengan usus sapi. Setelah dingin, kuahnya diminum dan usus sapinya dapat dimakan.

Susah tidur Keringkan bunga atau akar pagoda secukupnya, lalu giling untuk dijadikan serbuk. Ambil satu sendok teh serbuk tadi, lalu masukkan ke dalam satu seloki arak manis. Aduk rata, lalu minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur.

Bisul, koreng Cuci daun bunga pagoda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit madu sambil diaduk merata. Bubuhkan ramuan tersebut pada tempat yang sakit, lalu balut. Ganti ramuan ini tiga kali sehari.

Komposisi : ---

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Bunga-Matahari : mengatasi, mengobati, Keputihan

Bunga Matahari (Helianthus annuus Linn.)


Sinonim :
Familia : Compositae

Uraian :

Herba anual (umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat.

Nama Lokal : bungngong matahuroi, bungka matahari, purbanegara; Bunga panca matoari, bunga teleng matoari, Sungeng; kembang sarengenge, kembhang mataare, bungga ledomata; kembang sangenge, kembhang tampong are; Xiang ri kui (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria; 

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Seluruh tanaman.
Untuk penyimpanan: dikeringkan.

KEGUNAAN:

Bunga:
Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan.

Biji:
Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala.

Akar:
Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).

Daun:
Malaria. Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum): Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria) dan ari kemih berlemak (chyluria).

PEMAKAIAN:

Bunga: 30 - 90 gr. Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr. Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus. Akar : 15 - 30 gr. PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.

CARA PEMAKAIAN:

Bunga (Flower head) :

  1. Sakit kepala: 25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.
  2. Radang payudara (Mastitis): Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut).
  3. Rheumatik: Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat yang sakit. 4. Disentri : 30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat, ditambahkan gula batu secukupnya, minum. 
 Akar :
  1. Kesulitan buang air besar dan kecil: 15 - 30 gr akan segar direbus, minum.
  2. Infeksi saluran kencing: 30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih, diangkat), minum.
CATATAN :

Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus).

PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral.

Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik).

Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles).

Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih.

KANDUNGAN KIMIA:
Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid.
Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol: -

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058